MENJADI BAGIAN DARI
"Menebar Hal baik, tidak melulu dengan cara pelik. Mampu berbagi bukan berarti kaya akan materi, Namun tentang luasnya hati untuk saling mengasihi"
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung inisiatif
pemerintah berbagai negara yang mendorong masyarakat untuk mengenakan masker di
tengah pandemi corona (COVID-19). Pandemi Covid-19 ini tidak bisa di anggap enteng, pasalnya
beberapa negara yang telah terdampak virus mematikan ini korbannya sangat
banyak. Di Indonesia sendiri, sampai saat ini orang yang terinfeksi telah
menunjukan angka kenaikan setiap hari,
bahkan yang lebih mengkhawatirkan adalah angka kematian lebih tinggi dibanding
dengan angka kesembuhan akibat pandemi ini. Kita tahu bahwa ada aturan pemerintah mengenai Pshycal
Distancing atau bahkan Karantina wilayah. Hal ini membuat kami berfikir,
bagaimana dengan nasib orang yang mencari nafkah di jalan-jalan besar, tukang
becak, pedagang sayur keliling hingga jajanan. Tentu hal ini sangat menyulitkan
mereka, meski pada dasarnya untuk memutus rantai penularan pandemi ini adalah
dengan cara Lockdown atau #Dirumahaja. Meski beberapa ada yang mendapatkan bantuan, tapi ada juga
beberapa juga yang belum mendapatkannya, dan tentu mereka harus tetap
berkewajiban menafkahi keluarganya di tengah pandemi mematikan ini.
Pada kesempatan ini Minggu 12/04/2020, kami membagikan masker kain pada pekerja informal yang tidak memiliki gaji tetap, misalnya pedagang, tukang becak sopir angkutan dan lain sebagainya.
Pada kesempatan ini Minggu 12/04/2020, kami membagikan masker kain pada pekerja informal yang tidak memiliki gaji tetap, misalnya pedagang, tukang becak sopir angkutan dan lain sebagainya.
Perihal masker juga dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), dimana mereka menganjurkan setiap orang harus memakai masker dan
telah menjadi strategi komperhensif untuk mengendalikan penyakit ini. Penggunaan masker juga telah diperkuat dengan penelitian
dari Universitas Hong Kong melalui sebuah artikel di Nature, mereka mengatakan
bahwa penggunaan masker dapat mencegah virus corona dari orang yang bergejala. Sementara beberapa negara di Eropa seperti, Austria,
Slovakia, Republik Ceko dan lain sebagainya telah mewajibkan warga negaranya
untuk memakai masker di ruang publik. Pembagian masker ini adalah inisiasi dari beberapa kawan
saya di Plumpang, dimana kita sudah tahu bahwa Tuban sudah masuk Redzone,
terutama di Kawasan Kecamatan Tuban dan Kecamatan Semanding. Maka perlu kita turut serta memutus penularan pandemi ini
meski hanya lewat bagi-bagi masker, apalagi sasaran kami adalah orang yang
setiap hari berjibaku di jalan untuk mencari nafkah, kerentanan mereka untuk
terinfeksi sangat tinggi karena bersentuhan dengan banyak orang.
Kami memulai aksi bagi masker di sepanjang Jalan Basuki Rahmad, Jl Gajad Mada, Jl Diponegoro, Dr. Soetomo, Jl Ronggolawe, Jl Pemuda dan Jl KH Mustain dengan berjalan kaki. Sementara masyarakat sendiri mengapresiasi atas aksi yang kami lakukan, walaupun hanya dengan bentuk pemberian masker. Namun di balik setiap aksi yang kami lakukan sebagai pemuda plumpang, kami juga mendapat respon negatif dari salah satu masyarakat Kecamatan Tuban. sebab di sangka kami tidak memberikan masker secara merata. Padahal memang sasaran kami hanya orang tertentu, Namun hal tersebut tidak membuat kami patah semangat untuk terus menjadi bagian dari "Kemanusiaan"

Komentar
Posting Komentar